Saturday, April 6, 2013

The World Seems Crazier Each Day

Kenapa begitu? Saya jadi bingung sendiri, yang salah siapa sih? Saya atau the whole world.

Akhir-akhir ini saya ngerasa kok lingkungan saya berbalik melawan saya ya?

Saturday, March 16, 2013

The Longest Hiatus

Even a bear can't has a hiatus this long! Ya gimana ya, since 2009, saya lebih tertarik dengan platform Tumblr yang lebih mudah ketimbang platform blogspot ini yang musti sedikit banyak mengetahui tentang HTML language.

Terlalu banyak kejadian yang bisa diceritakan dari tahun 2009. Terakhir saya posting di sini aja saya masih pengangguran ya. Sekarang saya sudah bekerja, di sebuah multinational advertising agency. Ini tempat kerja kedua saya, sebelumnya di sebuah local corporate communication agency. Basically, these 2 companies are thae same. An agency. The different is, current company has more interesting environment. Surrounded by young, as in real young or young-at-heart, people. I love this company so much. Working has never been easy before this company. Though this company is a fast paced company, you know chased by deadlines, but if we work in a fun environment everything seems easy. Ok, enough with work related.

Saya merasa saya  banyak berubah semenjak kali terakhir saya posting di sini. I'm getting older and a slight wiser than before, though I feel still like I'm stuck in 21 years old :P. Now we're talking the interesting part, the love life. Love life for me is never on the top of the list. Saya selalu merasa saya adalah orang yang tidak pernah bisa menjalankan sebuah relationship. Tahun 2011, saya punya pacar. Orang ini dulunya pernah kerja di kantor yang sama. Mungkin di 3 bulan pertama, things are just ok. Lalu setelahnya saya ngerasa itu adalah sebuah rutinitas. Saya nggak suka, karena saya merasa gerah. Hubungan itu berjalan sampai 11 bulan kalau nggak salah, sekitar bulan Agustus 2012. I'm the one who called it quits. Orang ini rupanya hold a grudge on me, dia menyebut saya sebagai mantannya yang benalu. HA! Alright, whatevs. Saya nggak perduli dia mau ngomong apa.

Current love life, ummmmm... Gimana ya? Setelah saya putus sama orang ini, saya memang nggak dekat sama siapa-siapa. I only had two, one night stands. Satu kejadian ketika saya berlibur ke SG, dan satu lagi... Ummmm... Ya ini, the case of one night stand gone wrong. Why do I call it as the one night stand gone wrong? Jadi gini ceritanya, di suatu awal bulan Februari, orang ini menghubungi saya melalu instant messaging. Kebetulan orang ini memang tinggal di luar kota, Semarang tepatnya.

Orang ini menghubungi saya ketika dia ke Jakarta, and wanted to fulfill this person's sex needs. Since I need it too, so I said yes. We met one night, I visited this person's hotel to have sex. And we did. I couldn't recall what we did, but then I just couldn't stop thinking about this person. Berbeda dengan yang di SG, that was pure one night stand. With this person, it felt different. A week later, I contacted this person. Things were get even weirder. This asked me to visit Semarang. The weirdest thing is, I said yes. Because I remember I'm having 2 days leave from work at the end of February for birthday. Then I went there.

Everything was sweet over there. It was very sweet. It was the sweetest 3 days of my life. I'm in love. And I was wrong.

We wanted to go further, relationship wise. Tapi ada 1 hal yang mengganjal, paling tidak buat saya. Yaitu dia akan pindah ke Australia awal bulan April. Gini, mungkin saya bukan orang yang bisa menjalani suatu hubungan yang terlalu dekat, maksudnya dalam arti kata lokasi dan perasaan. Saya tipe orang yang yang mudah gerah, seperti yang sudah saya bilang. Tapi kalu menjalani LDR, saya juga nggak mungkin apalagi kalau udah beda negara. Saya udah cukup ngerasainnya.

Setelah Semarang, semua berjalan absurd. Dia selalu mengatakan kalau dia sayang saya, begitupun juga saya berkata hal yang sama. Sampai di satu titik, saya berbicara dengan serius dengan dia. Kita membicarakan hubungan kita yang semakin, menurut saya, abu-abu. Kita terlihat seperti pacaran, tapi sejatinya kita tidak. Sampai akhirnya kita memutuskan untuk tidak membangun sebuah relationship. Anehnya, walaupun kita mengakatan tidak untuk relationship, hubungan kita semakin intense. Hal ini membuat semuanya semakin berantakan menurut saya. How can I move on if things are getting intense?

Tapi, udah 2 hari terakhir ini saya ngerasa gerah lagi. Entah kenapa. My Italian friend said I'm a free soul. I don't know what I can learn from this situation. Kalau dibilang ternyata saya bisa pacaran, ya bisa. Tapi hanya untuk temporary. Ah saya pusing!